Ceritanya waktu itu, pas dolan rafting pertama kalinya. Biasanya selalu ada spot untuk loncat ke air.
Jelas, aku berani dan pengin ikutan mencoba, berapapun ketinggiannya. Mas-masnya kasih contoh. Berdiri di ujung, kemudian loncat agak ke depan. Dipastikan kedalaman sungai cukup aman di titik tersebut, sehingga tidak akan terantuk batu di dasar.
Karena dulu pernah belajar loncat indah, di papan mentul-mentul itu, jadinya secara reflek, kakiku bermain ajojing di tanah tepian tebing itu. Alhasil, tiba-tiba aku merosot, jatuh ke bawah, seperti longsor akibat ulah kakiku. Mbrusut guys. Untung ada pelampung badan yang masih kupakai, sehingga punggungku tidak tergores bebatuan dan tanaman rambat yang menempel di tebing tersebut.
Seketika itu juga, semua rescue mengelilingiku di air. Langsung ditanya, “Mbaknya gpp?”
“Enggak mas, gpp. Pengin coba lagi. Tadi awalannya enggak enak. Ngagetin.”
“Apalagi saya mbak, lebih kaget!”
BTS my journey – series 30