Banyak cerita mistis di gunung. Untungnya, aku bukan orang yang peka dengan hal begituan. Kalaupun ada kejadian di gunung, tidak perlu segalanya dikaitkan dengan hal mistis. Dibawa nalar dengan logika aja. Tapi, akupun tidak meremehkan semua peringatan atau larangan di suatu tempat.
Salah satu pesan dari pihak basecamp waktu itu adalah jika mencium aroma jeruk purut, berarti ada yang “menemani”. Tidak perlu disebut, tetap jalan saja, tidak perlu panik.
Sebagai orang yang merasa diri tidak peka dengan begituan, aku santai aja. Malah yang sempat tercium adalah aroma minyak kayu putih. Ternyata alam lengkap menyediakan segalanya. Di tempat dingin, ada minyak kayu putih, begitu batinku.
Setelah turun dari gunung dan menunggu jam terbang di bandara, aku memesan eh teh jeruk purut. Setelah tersaji, aku baru sadar. Lha ini kan aroma yang kucium selama perjalanan kemarin. Ternyata bukan aroma minyak kayu putih, tapi jeruk purut.
Otakku yang membacanya sebagai minyak kayu putih, benar-benar mengalihkan perhatianku dari pikiran mistis. Mungkin begitu cara semesta menjagaku.
BTS my journey – series 20