“#*¥%#¥&*+#€#¥%&…,” seorang perempuan muda yang duduk di sebelahku mencoba mengajak berbicara. Aku sungguh tak paham dengan bahasanya. Sekali lagi ia mengulangnya. Aku hanya bisa mengernyitkan dahi. Kemudian kujawab, “Sorry, I dont understand. Can you speak English?”
Akhirnya kami ngobrol dalam bahasa Inggris. Ternyata dia mengira, aku adalah orang lokal (Thailand) yang sedang mengantar dua turis. Kebetulan aku dan dua temanku memang duduk menyebar di angkot, karena penuh. Dipikirnya aku adalah guide mereka.
Beda lagi, kalau sedang blusukan ke pulau-pulau Indonesia. Kalau pas perginya enggak sedang ramean ama geng pendaki atau penyelam, dikiranya “bule” dan langsung diajak nyerocos dalam bahasa Inggris. Mungkin karena rambutku yang agak pirang (cenderung karatan), plus kostum yang selalu ala kadarnya. Kalau wajah, terutama hidung, sangsi juga sich, jika sampai mereka menganggapku “bule”.
Jadi, sebenarnya, aku lebih cocok disebut penampakan dari mana? Asia? Bule? Atau kampung pojok Surabaya?
BTS my journey – series 1